Sabtu, Agustus 29, 2009

Perempuan Perokok Lebih Berbahaya

Jumlah perempuan perokok di Indonesia meningkat 5 kali lebih banyak dibanding pria. Ada tren jumlah perokok perempuan terus meningkat sedangkan perokok laki-laki stabil.

Asal tahu saja, setiap tahunnya 1,5 juta tahun orang meninggal dunia karena rokok dan 25.000 orang yang meninggal� diantaranya adalah perokok pasif.

Di Indonesia, perokok lelaki sebanyak 65,9% dan 4,5% perempuan. Data Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan RI, jumlah tersebut terus naik, terutama perokok perempuan.

"Untuk perokok pria, jumlahnya cenderung stabil, tapi anehnya untuk perempuan meningkat 5 kali lebih banyak, dan jumlahnya diperkirakan terus meningkat tiap tahunnya," ujar Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan RI, Dr. Yusharmen Dcomm, MSc dalam acara seminar Sistem Cukai Tembakau yang Efektif dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Hotel Borobudur, Jakarta, 28 Agustus 2009.

Menurutnya hal itu dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat di masyarakat saat ini. Dan perempuan lebih banyak terpengaruh oleh lifestyle yang tidak baik dibanding lelaki.

Lifestyle seperti pergaulan dengan sesama perokok dan seringnya mengunjungi tempat-tempat hiburan yang banyak dikunjungi kalangan perokok kurang lebih gampang mempengaruhi wanita.

Dampak konsumsi rokok terhadap kesehatan tidak langsung teramati tapi membutuhkan waktu yang lama. Munculnya berbagai simptom penyakit akibat merokok baru akan terlihat setelah 25 tahun, seperti jatung, kanker, kencing manis dan lainnya.

"Semakin dini seseorang mengenal rokok, semakin cepat juga terkena penyakit-penyakit itu," ujar Yusharmen.

Berdasarkan data epidemiologi dari negara maju, diasumsikan bahwa setengah dari 57 juta penduduk di Indonesia akan meninggal akibat berbagai penyakit yang terkait dengan konsumsi rokok.

Jika jumlah perokok perempuan di Indonesia terus menigkat dari tahun ke tahunnya bahkan dengan jumlah yang berlipat ganda, apa jadinya anak-anak penerus generasi bangsa yang lahir dari rahimnya?

"Pembangunan Indonesia selama 30 tahun lebih yang susah payah dilakukan pejuang negara sebelumnya hancur karena satu jenis barang, yaitu rokok. Sungguh celaka," ujar Suahasil Nazara, PhD, kepala Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Eonomi Universitas Indonesia.

*sumber; http://health.detik.com/read/2009/08/29/121656/1192114/763/perempuan-perokok-di-indonesia-naik-5-kali-lipat

Tidak ada komentar: