Jumat, Mei 15, 2009

BERITA KEBENARAN NABI MUHAMMAD. SAW DALAM AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (1)

Seyogyanya kita ketahui, bahwasanya islam merupakan agama yang benar, yang merupakan salah satu agama samawi (langit) yang ada di muka bumi, selain yahudi dan nasrani. Islam adalah agama yang hak (benar). Allah sengaja menurunkan ajaran agama islam melalui manusia paling istimewa, takkan tertandingi sepanjang dunia ini masih bergulir. Dialah Muhammad sang rasulullah yang Al-Amin, gelar yang tiada pernah didapati oleh orang-orang sebelum beliau lahir, sampai masa kehidupannya ketika di jaman jahiliah, bahkan sesudahnya. Sungguh tidak ada orang yang dapat menyamai Al-Aminnya beliau. Kejujuran yang selalu dijaga semenjak kecil hingga masa kenabiannya.Nabi Muhammad SAW, merupakan satu-satunya manusia dan laki-laki teragung yang pernah diciptakan Allah, takkan ada yang sebanding dengannya. Kita, manusia yang hidup pada jaman “modern” yang selalu diidentifikasikan dengan budaya yang acuannya “modernitas” mengenal ajaran islam berkat risalah yang dibawa Nabi Muhammad, melalui beliau jualah cahaya kebenderangan ilmu dapat kita pelajari secara luas dan menyeluruh, karena Muhammad membawakan ajarannya untuk semua umat manusia di dunia, bukan hanya untuk segolongan manusia saja atau suku belaka. Ajaran semacam ini tidak akan kita temui dari Nabi-nabi yang diutus Allah sebelumnya, karena memang rasul sebelum beliau diutus oleh Allah hanya untuk golongan tertentu atau kaumnya saja.
Agama islam adalah agama yang ditujukan untuk semua umat manusia di dunia, yang ditengarai oleh ketentuan Allah, bahwa islam adalah agama yang Rahmatan lil ‘alamin,rahmat bagi seluruh alam, melalui seorang nabi dan rasul Muhammad, kita banyak dapatkan pencerahan dalam kehidupan sosial, budaya dan masyarakat yang beragama. Sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an. Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”. (Qs. Al-Anbiya : 107).Nabi dan Rasul Lain hanya untuk kaumnya. Sedangkan nabi yang lain seperti Isa Al Masih—Yesus bagi umat kristiani—diutus oleh Allah hanya untuk golongannya saja (Bani Israil). Kalau saja umat nasrani memahami beberapa ayat saja dalam kitabnya, maka mereka dapat memaklumi ajaran yang telah dibawakan oleh orang yang telah dianggapnya sebagai “anak tuhan” tersebut, bukan untuk mereka yang kebanyakan bukanlah dari keturunan Bani Israil.
Penggambaran ini telah terekam dalam Perjanjian Baru, Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia…”. (Markus 7:26). Dikisahkan, Yesus menolak wanita tersebut, ketika hendak turut serta dalam ritual ibadah dan pembelajaran yang Yesus lakukan bersama-bersama dengan muridnya. “Jika ya, hendaklah kamu katakan : ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan : tidak…” (Matius 5 : 37) “Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu (Paskah), terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu datang pada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya : “tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.” Tetapi Yesus menawab mereka, kata-Nya : “telah tiba saatnya anak manusia dimuliakan (dirinya dan kaum Bani Israil). (Yohanes 12 ; 20-23). Diceritakan dalam kisah selanjutnya Yesus menolak orang-orang dari Yunani tersebut.
Dari gambaran kisah di atas terasa sangat jelaslah, sebenarnya—nabi-nabi sebelum nabi Muhammad—diutus hanya untuk kaumnya saja, sehingga mereka pun tidak segan menolak orang yang bukan dari kaumnya. Pembuktian sejarah oleh Ilmuwan. Ada satu hal yang cukup menarik bagi dunia agama samawi, dalam hal ini agama islam, kristen, yahudi, adalah Michael. H. Hart, seorang sejarahwan, ahli matematika sekaligus sebagai astronom Amerika Serikat. Dia membuat sebuah catatan dan penelitian yang kemudian dibuat dalam sebentuk novel. Sebagai seorang sejarahwan dia telah mencari dan mengumpulkan aktualisasi dalam sejarah peradaban manusia, yaitu siapa saja orang-orang yang sudah dianggap memberikan pengaruh paling besar dalam kehidupan dan peradaban manusia. Dia memberi judul untuk bukunya The 100 (The Hundred). Yang menarik dari isi bukunya ialah menceritakan dan menggambarkan seratus orang/tokoh yang paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia berlangsung dengan cara yang obyektif dan teliti. Tokoh-tokoh tersebut di antanya : Muhammad, Isa, Musa, Asoka, Aristoteles, Buddha, Confisius, Hitler, Plato, Zoroaster dan lain-lain. Setelah menceritakan dan menggambarkan tokoh-tokoh yang ia catat, kemudian dia membuat suatu urutan dari no. 1 sampai dengan no. 100, berdasarkan tingkatan pengaruh serta keunggulan masing-masing tokoh tersebut. Sesuatu yang mungkin mencengangkan bagi kita umat islam tentunya adalah mengenai pilihannya menempatkan posisi rasulullah pada urutan no. 1. sedangkan Isa pada urutan no. 3 dan Musa pada urutan no. 40. Padahal kita ketahui sendiri Michael. H. Hart adalah bukan seorang muslim. Inilah barangkali sesuatu yang patut kita hargai dan acungi jempol atas penelitiannya yang obyektif dan keberaniannya dalam mengungkap kebenaran sekaligus mengetengahkan kejujuran di dalam dinamika masyarakat Amerika dan dunia yang tengah mengucilkan islam sebagai agama.

Tidak ada komentar: